"Saya berkendara dengan sepeda motor setiap hari selama mengikuti pertukaran pelajar. Saya membeli helm dari gerai karena helm saya dicuri," kenang Dunn.
Ia menamakan ciptaannya "Proteus" karena konsep helm inovasi ini dirancang agar dapat disimpan dengan mudah karena dapat dilipat dan dimasukkan ke dalam tas. Lipatannya pun dilakukan secara bertahap karena merangkap mekanisme penguncian.
Tak cuma itu keistimewaannya. Helm ini mempunyai tiga lapisan perlindungan saat mengalami kecelakaan. Lapisan pertama, lapisan resin polikarbonat yang melindungi penggunanya dari abrasi dan pecah, makanya ditanam dengan engsel yang mempunyai torsi kuat terhadap friksi. Lapisan kedua berupa busa polystyrene sebagai standar untuk menyerap benturan. Lapisan ketiga, paling dekat dengan kepala, terbuat dari bahan yang sangat lentur ketika terjadi benturan.
Dalam rancangan itu, helm model half face ini memakai pelindung kaca yang bisa diputar ke atas. Untuk memperkenalkan desainnya, Dunn mendaftarkan karya itu ke lembaga inovasi James Dyson Award. Jika menang, maka pencipta akan memperoleh hadiah uang tunai 10.000 euro (setara Rp 120 juta) untuk mengembangkan produk ciptaannya. Kontes desain ini akan diumumkan pada Juli 2011 di Melbourne, Australia.
Kalau berhasil menang, maka Dunn akan tertulis sebagai pencipta helm lipat pertama di dunia. Kira-kira akan dipasarkan di Indonesia apa tidak, ya?!
0 Response to "Mahasiswi Australia, Ciptakan Helm Lipat Terinspirasi dari Indonesia"
Post a Comment